BERITABAIKJATIM.COM
1. Mampu Bertanggung Jawab atas Kewajibannya
Manusia yang beradab adalah seorang manusia yang mampu bertanggung jawab pada hak maupun kewajiban yang dimilikinya. Bagi manusia yang beradab, maka mereka akan mengetahui apa tanggung jawab yang harus dijalankan dan mana yang tidak harus dijalankan. Sama halnya dengan perbuatan baik apa yang harus dikerjakan serta perbuatan buruk seperti apa yang harus ditinggalkan.
2. Dapat Menjadikan Manusia yang Beradab dan Adil
Kelak para manusia yang beradab akan memiliki pribadi yang dapat berlaku adil sehingga nantinya bisa dijadikan sebagai seorang pemimpin. Manusia yang beradab sudah terbiasa memiliki sikap yang dapat memanusiakan manusia serta adil dalam melakukan hal apapun. Hal seperti inilah yang menjadikan manusia beradab dipercaya serta bisa untuk dijadikan seorang pemimpin.
3. Merasa Dirinya Jauh dari Kata Pandai
Manusia yang beradab juga biasanya akan terus belajar termasuk mau memperbaiki diri sehingga bisa menyempurnakan akhlaknya. Manusia yang beradab akan haus akan ilmu pengetahuan dan menganggap dirinya jauh dari kata sempurna. Mereka akan terus belajar pada siapa saja, tidak merasa yang lebih muda lebih sedikit ilmunya. Orang yang memiliki adab bisa belajar dimana saja dan mudah menyesuaikan diri untuk bergaul dengan siapa saja.
4. Adab Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Allah
Adab juga menjadi salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa cinta bagi seseorang terhadap sang Penciptanya dan juga kepada sesama manusia. Orang yang beradab akan selalu membutuhkan Allah, Ia akan selalu memohon ampunan serta perlindungan pada Allah. Sebab ia menyadari dirinya bukan siapa-siapa di dunia ini.
5. Menahan Diri dari Perbuatan Keji
Dengan adanya adab maka dapat mencegah manusia dalam melakukan perbuatan tercela atau keji. Orang yang beradab enggan melakukan hal-hal yang bisa merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Orang beradab akan berusaha untuk membuat orang di sekitarnya merasa terbantu atas kehadirannya, bukan membuat susah.
6. Pahala yang Besar
Orang yang beradab akan senantiasa melakukan hal-hal yang positif dan tentunya akan terhitung sebagai pahala. Setiap apa yang dilakukan orang yang beradab akan dihitung sebagai pahala jika positif dan akan terus bermanfaat bagi siapa saja.
Adab adalah Norma dengan Banyak Faktor Pembentuknya
Adab memang penting bagi kehidupan manusia. Adab menjadi tolok ukur baik-buruknya seseorang. Tentunya ada beberapa faktor yang membuat adanya kemunculan adab seiring berjalannya waktu.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap lahirnya adab.
1. Ajaran Agama
Hal utama pembentukan adab tentunya pendidikan agama yang menjadi pondasi dalam kehidupan manusia sehari-hari dan juga sebagai bekal untuk kehidupan kita kelak di akhirat. Tidak perlu heran jika agama dapat memberikan pengaruh terhadap adab seorang manusia.
Bagi mereka yang mau belajar agama dengan baik maka akan tahu pentingnya kehadiran adab dalam kehidupan manusia. Hal itu karena mereka yang beriman akan patuh terhadap aturan yang ada pada agama, sehingga mereka akan memiliki rasa takut saat hendak melakukan perbuatan buruk.
Ajaran agama perlu dipelajari sejak dini. Anak harus mulai untuk mengenal ajaran agama. Yang paling utama adalah mengenal tuhannya, yaitu Allah SWT, sebagai Maha pencipta, nabi dan rasul sebagai pembawa risalah ilahiyah, alam semesta sebagai tempat beribadah, dan etika dalam menjalani hidup.
Berikan anak ilmu-ilmu agama dalam kehidupan sehari-harinya, seperti beribadah sholat, mengaji, mengucapkan salam, membaca doa saat akan melakukan sesuatu, dan masih banyak lagi.
Dengan membiasakan sejak kecil, anak akan terus melakukan hal-hal yang baik yang sudah tertanam dalam diri sendiri. Orang tua memang berperan penting dalam hal ini. Baiknya adab yang dimiliki oleh anak pertanda keberhasilan didikan orang tuanya. Berikan pula pendidikan pada anak yang lebih mengutamakan agama, seperti sekolah di pesantren, mengaji, sekolah khusus mengaji dan lainnya.
2. Adat Istiadat
Adat istiadat juga menjadi faktor pembentukan adab yang juga sangat berpengaruh terhadap sikap seseorang sehingga dapat melahirkan adab seorang manusia. Adat istiadat yang terkenal dengan sikap turun temurun serta telah dipertahankan sejak lama, maka tidak perlu heran jika hal seperti ini bisa memberikan pengaruh terhadap kebiasaan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi tidak semua aturan adat atau kebudayaan bisa diterapkan atau bisa melahirkan adab. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kondisi yang mana aturan adat melenceng dengan aturan agama. Maka sebaiknya ditimbang kembali sebelum memilih hal-hal yang akan diterapkan dalam membentuk adab, baik untuk diri sendiri maupun dalam sebuah komunitas.
Bisa kita tarik kesimpulan bahwa Adab adalah norma atau aturan yang tidak tertulis mengenai sopan santun yang berdasar pada aturan agama dan adat budaya. Norma yang digunakan dalam pergaulan sesama manusia dan mengatur perihal sopan santun terhadap sesama manusia.
3. Kebiasaan Sehari-hari
Jika kita sudah memiliki ilmu yang cukup, tentu kita perlu untuk menerapkannya di mana saja dan kapan saja. Memang tidak mudah jika kita membiasakan sesuatu hal, tetapi jika itu baik maka harus dipaksakan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Lingkungan juga menjadi faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Seorang anak akan mempunyai akhlak baik jika hidup di lingkungan yang baik dan seorang anak akan mempunyai akhlak tidak baik jika hidup di lingkungan yang tidak baik.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Baik lingkungan fisik seperti rumah, orang tua, sekolah, teman mainnya, maupun lingkungan psikolog seperti aspirasi, impian, konflik, dan lain sebagainya.
Contohnya ketika kita berada di rumah dan sedang dimintai tolong oleh orang tua, kita harus membantunya selagi kita mampu. Jangan biarkan orang tua mengalami kesusahan dengan sendiri padahal sebenarnya kita mampu.
4. Keturunan
Keturunan dapat kita lihat pada sifat anak yang tidak jauh dari sifat kedua orang tuanya. Perpindahan sifat dari orang tua ke anak atau dari pokok ke cabang inilah yang disebut keturunan.
Seorang anak bisa mirip dengan orang tuanya tetapi juga ada yang tidak mirip dengan orang tuanya. Memang anak dan orang tua memiliki perbedaan, namun perbedaan itu hanya ada pada bagian tertentu saja, melainkan keseluruhannya banyak memiliki persamaan.
Hal itu karena manusia memiliki sifat yang bermacam macam baik sifat jasmaniah, rohaniah, dan lain sebagainya. Bahkan anak kembar pun mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda pula. Maka dari itu sifat pada anak bisa terjadi pada dua sisi, yaitu sifat jasmani dan rohani. Sifat jasmani merupakan yang dimiliki orang tua dan bisa diturunkan kepada anaknya.
Misalnya orang tua yang cerdas bisa saja menurunkan kecerdasan pada anaknya serta orang tua yang lemah atau sakit dapat mewariskan penyakit kepada anaknya. Sedangkan sifat rohani merupakan tingkah laku anak dapat berasal dari kuat lemahnya ikatan batin yang diturunkan dari orang tuanya.
5. Faktor Internal
Faktor internal atau faktor yang terdapat dari dalam diri manusia. Faktor internal merupakan faktor yang fitrah atau suci yang ada pada diri manusia sejak lahir dan merupakan ciptaan Allah. Tetapi adab tentu perlu adanya pembelajaran agar diri terus memperbaiki ke arah yang lebih baik lagi.
Contoh Adab Akidah dan Akhlak perlu kita terapkan pada anak sedini mungkin. Hal ini karena adab perlu dipupuk sedari kecil. Berikut adab pergaulan sehari-hari sesuai ajaran Islam:
1. Adab terhadap Allah
a. Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah
b. Meyakini kesempurnaan Allah
c. Taat terhadap perintahNYA
d. Bertutur kata yang baik
e. Saat beribadah menggunakan pakaian suci dan terbaik
2. Adab terhadap Kedua Orang Tua
a. Menghormati serta memenuhi hak-hak kepada orang tua
b. Tidak durhaka atau menyakiti hati orang tua
c. Patuh terhadap perintah yang disuruh orang tua selagi baik
d. Selalu mendoakan orang tua
e. Rasa terimakasih kepada orang tua dengan membantu orangtua
f. Bercanda dengan santun bersama orang tua
g. Tetap berbuat baik kepada sesama meskipun orang tua sudah meninggal
3. Adab terhadap Guru
a. Menghormati guru
b. Tidak membuat guru jengkel dan marah
c. Taati perintah guru
d. Kerjakan tugas yang guru berikan
e. Mengamalkan ilmu yang didapat
f. Berterima Kasih kepada guru
4. Adab terhadap Sesama Manusia
a. Saling sapa dan mengucapkan salam ketika bertemu
b. Datang ke acara jika diundang
c. Memberikan makanan jika memiliki makanan lebih
d. Memberikan nasihat dengan baik ketika diminta
e. Saling menghargai suatu perbedaan
f. Menjenguk ketika sakit
g. Turut mengurus jenazah dan mendoakannya
5. Adab terhadap Sesama Teman
a. Bergaul dengan baik dan menyenangkan
b. Berteman dengan yang baik agamanya
c. Menyebarkan kedamaian
d. Saling sapa dan bergurau
e. Saling meminta maaf dan memaafkan ketika bersalah
f. Selalu tersenyum
g. Tolong menolong
6. Adab terhadap Masyarakat
a. Dapat berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yang merugikan bersama
b. Berperilaku jujur
c. Bertutur kata lemah lembut dan penuh kasih sayang
d. Tidak mengikuti urusan orang lain
e. Saling bertoleransi
7. Adab terhadap Saudara
a. Saling tolong menolong jika mengalami kesusahan
b. Saat saudara sedang melakukan hajatan maka kita membantu
c. Tidak pelit dalam hal makanan
d. Sering berkomunikasi dan menanyakan kabar
e. Saling memaafkan
f. Toleransi
g. Tidak menjelek-jelekkan saudara lainnya
8. Adab Berpakaian
a. Memperhatikan syarat pakaian yang Islami. Contohnya, menutupi aurat terutama bagi wanita.
b. Gunakanlah pakaian yang bersih dan rapi.
c. Usahakan mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru sebelah kiri dalam menggunakan pakaian.
d. Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita.
e. Tidak menyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain.
f. Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya.
9. Adab Bepergian
a. Mengucapkan salam ketika hendak akan meninggalkan rumah, tujuannya supaya Allah memberikan keselamatan baik bagi orang yang akan bepergian maupun yang ditinggalkan.
b. Menulis wasiat atau pesan jika ada hal yang dianggap penting dan jika bepergian menuju tempat yang sangat jauh dan memakan waktu lama.
c. Saling memaafkan satu sama lain, sehingga tidak ada beban bagi yang hendak pergi maupun yang ditinggalkan.
d. Membaca doa sebelum meninggalkan atau keluar rumah.
e. Berniat sengaja bepergian untuk bekerja atau belajar demi mencari ridho SWT.
Disalin dari https://www.gramedia.com/literasi/adab