Hari Ini Polres Trenggalek Gelar Upacara Hari Juang Polri. Bagaimana Kisahnya?

oleh -23 Dilihat

Polres Trenggalek – Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini Polres Trenggalek menggelar Upacara memperingati Hari Juang Polri. Dalam Upacara tersebut turut dibacakan Proklamasi Polisi dan sejarah singkat hari juang Polri. Kamis, (21/8).

Bagaimana dan seperti apa kisahnya, hingga tanggal 21 Agustus ditetapkan sebagai Hari Juang Polri akan kita bahas secara singkat tanpa mengurangi esensi tahapan tiap persitiwa yang terjadi di masa revolusi kemerdekaan RI.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, PPKI melaksanakan sidang kedua pada tanggal 19 Agustus 1945. Sidang ini membahas tentang pembagian Provinsi, pembentukan Komite Nasional Daerah dan penetapan 12 Departemen.

Oto Iskandar Dinata mengusulkan agar segera menetapkan status Polisi dimasukkan ke dalam kekuasaan pemerintah indonesia. Kemudia, pada tanggal 20 Agustus 1945, Inspektur Polisi Kelas I Muhammad Jasin yang saat itu menjabat sebagai Komandan Polisi Istimewa Surabaya bersama dengan beberapa anggota melakukan rapat untuk membahas kedudukan Polisi pasca proklamasi Kemerdekaan RI.

Dari hasil pertemuan tersebut disepakati bahwa pada tanggal 21 Agustus 1945 Polisi menyatakan sikap kesetiaannya kepada negara Republik Indonesia dengan menyusun teks Proklamasi Polisi.

Pada tanggal 21 Agustus 1945 Inspektur Polisi Kelas I Muhammad Jasin memimpin apel pagi di halaman Markas Polisi Istimewa Surabaya, dan membacakan teks Proklamasi Polisi yang diikuti oleh seluruh anggota.

Inspektur Polisi Kelas I Muhammad Jasin kemudian memberikan perintah agar melaksanakan pawai siaga untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan tempur menghadapi reaksi Jepang serta menempelkan pamflet Proklamasi Polisi.

Peristiwa tersebut merupakan momentum penting, yang dapat memicu semangat anggota Polisi untuk mendukung dan mempertahankan Kemerdekaan RI, dengan cara melakukan pelucutan senjata terhadap gudang senjata jepang, membagi-bagikan senjata kepada badan-badan perjuangan dan mengirim sebagian senjata ke wilayah lain untuk membantu perjuangan, melakukan perlawanan terhadap kedatangan sekutu sampai dengan terjadinya peristiwa 10 November 1945, serta terlibat dalam menghadapi agresi militer Belanda I dan II.

Peristiwa Proklamasi Polisi di Surabaya juga berpengaruh pada peristiwa perjuangan di beberapa daerah, antara lain di Aceh dipelopori oleh Komisaris Polisi I.N. Hasjim melakukan perlawanan terhadap Jepang, Sumatera Utara dipelopori oleh Inspektur Polisi I Mas Kadiran melakukan perlawanan pada saat agresi militer Belanda.

Sementara di Sumatera Barat dipelopori oleh Komisaris Polisi Sulaeman Effendi melakukan pengibaran bendera merah putih, Sulawesi dipelopori oleh Komisaris Polisi Lanto Daeng Pasewang melakukan perlawanan terhadap Jepang, Jambi dipelopori oleh Komisaris Polisi Mohamad Insja menurunkan bendera Jepang dan mengibarkan bendera merah putih, Palembang dipelopori oleh Komisaris Polisi Mursodo melakukan perlawanan pada saat agresi militer Belanda.

Kemudian, di Jakarta dipelopori oleh Komisaris Polisi Sosrodanukusumo melakukan pengibaran bendera merah putih, Jawa Barat dipelopori oleh Komisaris Polisi Enoch Danubrata melakukan perlawanan terhadap tentara sekutu, Jogjakarta dipelopori oleh Komisaris Polisi R.P. Soedarsono melakukan perebutan senjata di kota baru.

Peristiwa-peristiwa tersebut membuktikan bahwa Polisi sangat berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia sehingga perlu dikenang dan diwujudkan dalam sebuah peristiwa bersejarah.

Mendasari hal tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si menetapkan tanggal 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri. Penetapan ini dituangkan dalam Keputusan Kapolri No.: Kep/95/I/2024 tanggal 22 Januari 2024.

No More Posts Available.

No more pages to load.