Seminar Rumah Tangga, Polres Trenggalek dan Bhayangkari Hadirkan Psikolog Kondang

oleh -21 Dilihat

Polres Trenggalek – Kepolisian Resor Trenggalek berkoaborasi bersama Pengurus Cabang Bhayangkari Trenggalek menggelar seminar psikologi yang diselenggarakan di Aula Tatag Tawang Tungga, Mapolres Trenggalek. Kamis, (11/9).

Tak tanggung-tanggung, acara seminar yang digelar bersamaan dengan kegiatan rutin Bhayangkari tersebut menghadirkan seorang psikolog dan Konsultan Pendidikan Anak, Arief Boedi, S.Psi., M.Psy (clin)., MD.

Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.Si yang kebetulan turut hadir dan membuka acara tersebut menuturkan, sebagai seorang istri anggota Polri, Bhayangkari tentunya menghadapi berbagai persoalan tersendiri.

“Oleh sebab itu dalam kesempatan hari ini, kita isi juga dengan seminar psikologi yang mengambil tema `Ketika Dua Hati Bicara Rumah pun Jadi Surga`.” Ujarnya.

Tujuannya tentu saja agar rumah tanggal anggota Polri terutama keluarga besar Polres Trenggalek senantiasa harmonis serta mampu mengatasi dan mencari solusi terbaik setiap permasalahan yang muncul.

Senada, Ketua Bhayangkari Cabang Trenggalek Ny. Titik Ridwan mengungkapkan, seminar ini relevan dengan dunia modern dan kemajuan teknologi saat ini, sehingga bhayangkari dapat ilmu dan masukan yang bermanfaat.

“Harapannya, keluarga tetap rukun dan sebagai Bhayangkari bisa membantu tugas-tugas suami sesuai dengan porsinya. Demikian pula dengan suami bisa lebih memperhatikan dan menyayangi istri dan anak-anak.” Ucapnya.

Sementara itu, narasumber Arif Budi memaparkan bahwa tugas adalah kewajiban yang mengasah jiwa. Sedangkan keluarga adalah pelabuhan yang menguatkan hati keduanya bukan untuk dipilih, melainkan untuk dirajut oleh komunikasi menjadi sebuah harmoni.

Sebagai dasar pemimpin adalah karakter. Seperti mendidik anak dimulai dari dini. Pola komunikasi dan pendekatan anak sangat diperlukan sebagai langkah pembentukan karakter.

Dalam pernikahan seperti bejalan di bentangan tali kalau tidak terpeleset ya jatuh walau sudah berhati hati seperti halnya masalah itu ada dan dihadapi dicari solusi bukan saling menyalahkan.

Bencana keluarga dimulai dari permulaan kasar, memelihara jarak, membiarkan banjir emosi, bahasa tubuh yang tidak baik. Seseorang yang melakukan kasar maka dialah orang yang tidak mampu berargumentasi sehingga masalah akan sulit dipecahkan.

“Komunikasi itu dia arah, jangan hanya bercerita tetapi juga mendengarkan, taruh HP saat mengobrol sebagai cara dari me time.” Ujarnya.

Acara ditutup dengan pemberian tali asih dilanjutkan peninjauan stan UMKM dari masing-masing ranting Bhayangkari dan pembagian doorprize kepada ratusan anggota yang hadir.

No More Posts Available.

No more pages to load.