Polres Trenggalek – Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi informasi terutama fenomena media sosial turut merubah pola pikir masyarakat dalam hal berkomunikasi. Media sosial kini menjadi sarana komunikasi alternatif yang cukup digemari.
Guna mewujudkan ruang digital yang ramah, sejuk dan aman, Polsek Durenan menggelar Ngopi Bareng (Ngobar) pegiat media sosial dan komunitas Informasi Seputar Durenan Trenggalek (ISDT). Rabu, (29/10).
Dalam acara yang digelar di salah satu angkringan di Durenan ini diikuti oleh puluhan warganet yang memang dikenal aktif di dunia media sosial terutama yang membahas tentang informasi terkini yang terjadi di seputaran wilayah Durenan.
Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K. melalui Kapolsek Durenan IPTU R.M. Sagi Janitra, S.Tr.K., S.I.K., M.H. menuturkan, media sosial bisa membawa manfaat besar, mendekatkan yang jauh, bersifat real time, informatif serta bisa menjadi sarana edukasi efektif.
Namun dibalik itu semua, media sosial juga menyimpan bom waktu jika digunakan dalam hal-hal yang negatif, baik yang bersifat personal mapun kolektif, oleh sebab itu, peran serta para user membawa pengaruh besar bagi penggun alainnya.
Pada sisi yang lain, media sosial hari ini menjadi salah satu sarana warga untuk menyuarakan sesuatu, baik kritik yang bersifat konstruktif terkait kebijakan ataupun saran dan masukan untuk menjadi lebih baik.
“Di media sosial siapa saja bisa menjadi siapa saja. Kebebasan bukan berarti bebas sebebas-bebasnya. Ada batasan yang tidak bisa dilanggar. Apa yang terjadi didunia maya bisa berimbas pada dunia nyata. Ini yang harus dipahami.” Ungkapnya.
Maraknya informasi hoax, komentar yang bernada ujaran kebencian dan caci maki, apalagi yang bernuansa SARA, konten pornografi, penipuan hingga promosi judi online turut menjadi perhatian jajaran kepolisian.
Pihaknya menekankan agar warganet turut berkontribusi dalam mengelola media sosial dengan memberikan edukasi positif, senantiasa chek and rechek terlebih dahulu kebenaran sebuah informasi serta menghindari perbuatan yang melanggar aturan sebagaimana di atur dalam undang-undang ITE.
“Lebih bijak bermedia sosial. Pasang matamu, buka hatimu, awasi jarimu.” Pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga membuka ruang dialog dengan warganet yang hadir. Beberapa hal yang menjadi bahan diskusi diantaranya adalah penanganan laka lantas dan perkara pidana, penipuan online, serta pelayanan penerbitan SKCK.
Pihaknya berharap, dengan kegiatan seperti ini bisa mendorong meningkatnya partisipasi publik serta menguatkan soliditas warganet di Durenan untuk bersama-sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Durenan.




