Jadi Pembina Upacara, Kapolres Trenggalek Ajak Pelajar Hindari Perundungan dan Waspada Konten Digital

oleh -49 Dilihat

Polres Trenggalek – Fenomena perundungan, konten digital yang berisi kekerasan hingga kenakalan remaja nampaknya mendapat perhatian serius dari jajaran kepolisian. Tak tinggal diam, jajaran kepolisian khususnya Polres Trenggalek bergerak cepat dengan melakukan pembinaan dan penyuluhan di berbagai jenjang sekolah.

Polres Trenggalek mengerahkan sejumlah personelnya untuk bertindak sebagai pembina upacara di berbagai sekolah. Kegiatan ini dilakukan serentak 14 kecamatan se Kabupaten Trenggalek dengan melibatkan personel dari tingkat Polres maupun Polsek jajaran. Senin, (17/11).

Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K. yang juga turun langsung dan menjadi pembina upacara di SMKN 1 Trenggalek menegaskan, kegitan ini merupakan wujud nyata kepedulian jajaran kepolisian terhadap tumbuh kembang dan masa depan anak.

“Masa remaja adalah masa yang penuh semangat dan rasa ingin tahu tinggi. Namun, jika tidak diarahkan dengan baik, semangat itu bisa berubah menjadi tindakan yang salah.” Ujarnya.

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan peristiwa ledakan yang terjadi di salah satu sekolah menengah di Jakarta. Peristiwa tersebut diduga berawal dari beberapa faktor seperti isolasi sosial, perundungan hingga pengaruh negatif konten digital.

Untuk itu pihaknya meminta agar para siswa tidak menyepelekan perasaan teman, menjadi pelindung dengan menunjukkan empati, saling menghargai, dan menciptakan suasana sekolah yang aman serta penuh persaudaraan.

Kondisi ini tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk orang tua dan guru di sekolah. Oleh sebab itu, pihaknya mengajak agar membangun komunikasi dua arah dan dengarkan anak tanpa menghakimi, jadikan mereka nyaman bercerita.

Selain itu, para orang tua bisa memanfaatkan fitur keamanan untuk mengontrol akses digital anak. Pada sisi yang lain, orang tua harus aktif mendampingi anak saat mengakses interne dan menjadikan momen tersebut sebagai sarana membangun kebersamaan, bukan sekadar pengawasan.

“Ajarkan literasi digital. Bantu anak memahami perbedaan antara dunia maya dan dunia nyata serta  membangun lingkungan sekolah yang saling menghargai, saling mendukung, dan penuh empati.” Imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menyampaikan bahwa terhitung mulai hari ini hingga 14 hari ke depan, Polres Trenggalek menggelar Operasi Zebra Semeru 2025 yang fokus pada penindakan bidang kelalu lintasan.

“Masih banyak kita temukan para pelajar yang dari sisi usia dan belum memiliki SIM tetap mengendarai kendaraan. Kemudian, dara data juga diketahui bahwa mayoritas pelaku dan korban kecelakaan lalu lintas masih didominasi oleh usia pelajar.” Ucapnya.

Dengan kehadiran polisi di sekolah hari ini, pihaknya berharap dapat membuka ruang kesadaran dari para siswa yang nota bene adalah generasi masa depan bangsa untuk lebih peka dan terhindar dari praktek perundungan dan bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dalam hal-hal yang positif.

No More Posts Available.

No more pages to load.