Aksi Heroik Brimob Gendong Bayi Seberangi Jembatan Nyaris Roboh di Tapanuli Selatan

oleh -5 Dilihat


Tapanuli Selatan – Bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah Sumatera terus memicu aksi kemanusiaan yang dramatis. Salah satu momen paling mengharukan terekam di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, di mana seorang personel Brimob Polda Sumatera Utara mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan seorang bayi dan warga yang terjebak banjir.

Dalam sebuah insiden dramatis di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, seorang anggota Brimob terlihat menggendong seorang bayi menyeberangi jembatan darurat yang hampir roboh diterpa derasnya arus sungai pascabanjir.

Dengan langkah perlahan dan penuh kehati-hatian, personel Brimob tersebut berhasil membawa sang bayi dan warga lainnya ke tempat yang lebih aman

Aksi keberanian dan kepedulian ini menjadi “jembatan bagi keselamatan banyak nyawa” di tengah situasi darurat dan kerusakan infrastruktur yang parah.

Sementara itu, menyikapi potensi penyebab yang memperparah bencana, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofi mengeluarkan perintah penghentian sementara operasional bagi tiga perusahaan besar di hulu daerah aliran Sungai Batang Toru, Tapanuli Selatan.

Ketiga perusahaan yang terkena sanksi ini adalah PT Agin Court Resources, PT Perkebunan Nusantara 3, dan PT North Sumatera Hydro Energi. Penghentian ini adalah tindakan tegas pemerintah dalam merespons potensi pelanggaran lingkungan dan akan dilanjutkan dengan audit lingkungan ketat.

Fokus penanganan bencana juga berlanjut di Sumatera Barat, terutama di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Memasuki hari kesembilan pencarian, personel Brimob Polda Sumbar terus bergerak menembus wilayah terisolir.

Dua tim anjing pelacak K9 diterjunkan untuk menyisir sektor krusial. Hingga laporan ini dibuat, 69 jenazah telah dievakuasi, namun diperkirakan masih ada sekitar 50 orang yang belum ditemukan.

Selain upaya SAR, Brimob Polda Sumbar juga gencar menyalurkan logistik dan membangun fasilitas pendukung seperti solar panel (panel matahari) untuk penerangan listrik di pemukiman warga yang terisolasi.

Tantangan pemulihan pascabencana juga terlihat di Kota Padang dan Padang Panjang.
Di kawasan Batu Busuak, Kelurahan Lambung Bukit, Kota Padang, sebanyak 320 Kepala Keluarga masih menggunakan obor untuk penerangan karena putusnya aliran listrik.

PLN terus berupaya menormalkan jaringan, menargetkan listrik menyala di sekitar 150 unit rumah pada hari pelaporan.

Akses jalan yang terputus di Lembah Anai, jalur utama penghubung Padang-Bukittinggi, memaksa tim relawan untuk melakukan dropping bantuan secara manual, berjalan kaki sambil mengangkat logistik melintasi titik jalan yang rusak.

Pemerintah dan berbagai elemen relawan terus berkolaborasi untuk mempercepat proses pemulihan, evakuasi, dan distribusi bantuan logistik kepada masyarakat terdampak di seluruh wilayah Sumatera. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.