Tiga Lembaga Kearsipan Gelar Pameran Arsip Kegunungapian

oleh -611 Dilihat
KOLABORASI: Berjalan depan (dari kiri) Asisten Administrasi Umum Setda Prov Jatim, Dr. Akhmad Djazuli, Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Deputi Bidang Konservasi Arsip, Dr. Kandar.

LUMAJANG.Beritabaikjatim.com -Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Jawa Timur bersama Arsip Nasional RI (ANRI) dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lumajang punya gawe bareng. Yakni menggelar pameran arsip kegunungapian dan simulasi arsip akibat bencana, di Gedung Perpustakaan Mula Malurung, Lumajang.
Pameran ini sebagai upaya mengingatkan kembali bahwa Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif.

Pameran yang dimulai Selasa (27/9) dan berakhir 6 Oktober 2022 dibuka Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq di Pendopo Arya Wira Raja.
Ada 90 (sembilan puluh) foto, dan arsip terkait kegunungapian yang dipamerkan. Mulai dari erupsi Gunung Kelud, Gunung Bromo, Gunung Agung di Bali, hingga erupsi Gunung Semeru. 22 foto koleksi ANRI, 52 foto dari Dispusip Jatim, dan 16 foto dari Dinas Kominfo Kabupatren Lumajang.

ASSET: Bupati Thoriqul Haq didampingi Dr. Kandar memberikan hasil restorasi arsip akibat erupsi Semeru kepada kepala desa.

Arsip-arsip mengenai kegunungapian tersebut bisa menjadi bahan informasi mengenai langkah-langkah yang harus diambil jika sewaktu-waktu ada insiden serupa.
Deputi Bidang Konservasi Arsip, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Dr. Kandar MAP mengatakan, arsip tidak hanya untuk disimpan, tetapi harus dimanfaatkan sebagai rujukan dalam penanganan mana kala terjadi hal-hal serupa. Karena itu arsip bukan hanya menjadi memori kolektif lembaga, tetapi memori kolektif bangsa bahkan dunia,” kata Kandar.
Dikatakan, Indonesia mempunyai potensi kebencanaan. Ada erupsi, gempa, kebakaran, banjir dan lain-lainnya. Ada sekitar 127 gunung yang aktiv. Ini sangat banyak sehingga kita harus siaga responsif dan adaptif terhadap persoalan serupa.

Kandar menilai pameran tersebut akan semakin lengkap jika komunitas-komunitas yang memiliki kepedulian terhadap masalah kegunungapian ikut andil. “Arsip-arsip yang dimilikinya bisa dikembangkan secara firtual. Bisa menjadi film dokumenter dan peringatan erupsi. Saya berharap, Jawa Timur bisa menjadi pusat riset kegunungapian,” katanya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda Prov. Jatim, Dr. Akhmad Djazuli, SH. MSi, dalam sambutannya mengatakan, pameran ini merupakan momentum pemerintah untuk semakin peduli terhadap pelindungan dan penyelamatan arsip. Perlindungan dan penyelamatan arsip bukan hanya tanggung jawab Lembaga kearsipan, akan tetapi juga menjadi tanggng jawab setiap perangkat daerah.

PENTING: Seorang pemandu memberikan penjelasan mengenai arsip dan foto yang dipamerkan

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Thoriqul Haq, mengatakan arsip menjadi cara atau estemisasi, jika terjadi bencana akan cepat dijadikan contoh penanganan. “Mengapa Lumajang bisa cepat melakukan penanganan terhadap warga yang menjadi korban erupsi Semeru? Karena langkah-langkah yang kita ambil tidak bisa dilakukan tiba-tiba. Tetapi perlu arsip,” katanya.
Thoriqul sendiri menilai perlunya museum arsip terkait dengan erupsi Semeru. Termasuk tata cara penanganan bencana. Harapannya arsip akan menjadi legacy. Legacy melangkah dan penanganannya. Juga bisa menjadi penelitian serta study akademik maupun rujukan,” katanya.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.